Thursday 26 January 2012

Pekerjaan Yang Bikin Depresi

JAN29

Respons seseorang terhadap pekerjaan yang digeluti bisa bermacam-macam. Ada yang menganggap bekerja seperti hobi. Mereka bahagia dengan pekerjaan dan merasa sangat nyaman dengan kesibukan yang dilakoninya sehari-hari. Tapi ada pula orang yang merasa stres, bahkan depresi dengan pekerjaannya lantaran merasa tak cocok.


Tahukan Anda, depresi karena bergelut dengan pekerjaan bukan melulu masalah cocok atau beban kerja yang berlebih (overload)? Kenyataannya memang ada sejumlah pekerjaan dengan tingkat depresi yang tinggi. Apa sajakah?


Perawat pribadi/baby sitter
Perawat orang tua atau anak-anak menduduki posisi teratas pekerjaan dengan tingkat depresi yang tinggi. Hampir 11 persen orang yang bekerja di bidang ini melaporkan mengalami depresi. Perawat harus berkutat sehari-hari dengan memberi makan, memandikan, dan merawat seseorang yang tidak mampu mengungkapkan rasa terima kasih atau memberi penghargaan. Ini disebabkan mereka terlalu sakit atau terlalu muda atau karena mereka tidak terbiasa dengan hal tersebut. “Itu sungguh bikin stres, melihat orang sakit dan tidak mendapat banyak dukungan positif,” kata psikolog klinis pada Tufts University dan penulis buku Child’s Mind Christopher Willard.


Pramusaji
Peringkat kedua adalah pramusaji. Pekerja di bidang ini sering mendapat upah rendah dan pekerjaan yang melelahkan. Mereka mesti menghadapi banyak pelanggan dengan berbagai macam karakter dalam memesan makanan. Sebanyak 10 persen pekerja di bidang ini mengalami depresi. Inilah pekerjaan yang sering tanpa ucapan terima kasih. Pelanggan dapat benar-benar kasar dan ada banyak aktivitas fisik.


Pekerja sosial
“Karena pekerja sosial bekerja dengan orang-orang yang sangat membutuhkan, akan sangat susah untuk tidak berkorban ketika bergelut dengan pekerjaan ini,” kata Christopher. Dia melanjutkan, tidak terlalu mengejutkan bahwa pekerja sosial termasuk ke dalam pekerjaan dengan tingkat depresi yang tinggi. Sering berurusan dengan anak-anak yang dilecehkan atau dengan keluarga yang mengalami krisis, dikombinasikan dengan buruknya berurusan dengan birokrasi, benar-benar dapat membuat pekerjaan ini penuh dengan stress, bahkan 24 jam sehari dalam 7 hari sepekan.


Pekerja kesehatan
Termasuk di dalamnya dokter, perawat, bidan, dan terapis. Pekerja di bidang kesehatan dapat memiliki jam kerja yang panjang dan tak menentu, serta hari yang tidak teratur. “Setiap hari mereka melihat sakit, trauma, kematian, serta berhubungan dengan keluarga pasien,” ujar Crishtopher. Dengan kata lain, stres dapat menjadi makanan sehari-hari.


Artis, pekerja hiburan, dan penulis
Ini pekerjaan dengan penghasilan yang tidak teratur, jam yang tidak menentu, dan memungkinkan terjadinya keterasingan. Orang-orang yang bekerja di bidang kreatif juga mempunyai tingkat gangguan mood yang tinggi. Sekitar 9 persen orang yang bekerja di bidang ini dilaporkan mengalami depresi. Penyakit yang sering dialami pekerja di bidang ini adalah penyakit bipolar. Inilah penyakit suasana hati dengan gejala depresi dan perasaan-perasaan putus asa. Gejala lainnya adalah pikiran-pikiran bunuh diri, perubahan-perubahan pada pola-pola tidur, dan kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang pernah menjadi sumber dari kesenangan. Penyakit bipolar sangat sering dijumpai pada artis.


View the original article here


0 comments:

Post a Comment